5 Cara Menghitung Biaya Bangun Rumah Sendiri dengan Tepat

Membangun rumah impian merupakan dambaan setiap orang. Tentunya, dalam pembangunan tersebut menginginkan sesuatu yang paling terbaik.Dalam membangun rumah harus memperhitungkan semuanya, terutama soal biaya.

Pemilik harus pintar dalam menghitung biaya bangun rumah sendiri yang tepat. Supaya, tidak terjadi pembengkakan biaya serta bisa tepat sasaran. Berikut contoh menghitung yang tepat:

5 Cara Menghitung Bangun Rumah dengan Sendiri

1. Hitung Luas Lahan

Hal pertama yang harus dihitung adalah luas tanah yang akan dipergunakan membangun rumah impian. Perhitungan luas lahan ini akan menentukan semua biaya bahan baku yang akan digunakan untuk membangun.

Hitunglah lahan dengan perhitungan yang bersih, apabila ada pohon yang menghalangi maka ditebang saja. Kemudian, ukurlah panjang serta lebar dari lahan tersebut, pastikan juga ukurannya sesuai dengan yang tertera di surat kepemilikan lahan.

Untuk cara menghitungnya, apabila luas tanah tersebut 60 meter persegi. Lalu harga tanahnya 2 juta per meter, setelah itu kalikan maka akan menghasilkan biaya sekitar 120 juta rupiah.

2. Hitung Jasa Desain Rumah

Memang ada beberapa orang yang lebih mempercayakan desain rumahnya kepada seorang arsitek. Karena, seorang arsitek bisa lebih memperhitungkan semuanya. Selain itu, dapat juga mendesain rumah sesuai dengan keinginan pemilik.

Bahkan, bisa berkonsultasi juga jika ada suatu keluhan atau keinginan yang belum tercapai. Dalam menggunakan jasa, tentunya harus membayar jasanya pula. Cara menghitung untuk biaya arsitek biasanya dihitung dalam per meter.

Umumnya, harga biaya desain arsitek per meter bisa mencapai 200 ribu rupiah. Kemudian kalikan saja dengan luas lahan yang akan dibangun. Jika sudah mempunyai desain sendiri malah lebih bagus karena tidak perlu mengeluarkan biaya lagi.

3. Hitung Biaya Material

Untuk selanjutnya yaitu cara menghitung biaya bangun rumah sendiri dalam hal material. Perhitungan ini harus tepat, karena akan banyak sekali bahan material yang dibutuhkan.

Jangan sampai antara anggaran serta rencana di lapangan berbeda jauh. Biasanya memang akan ada sedikit tambahan, namun tidak terlalu terpaut jauh.

Terdapat beberapa material yang harus disiapkan seperti semen, batu, pasir, batu bata, kayu, dan bahan pokok lainnya. Biasanya bahan material tersebut bisa dihitung per meter persegi atau bisa juga kubik.

Sebaiknya, sebagai pemilik harus terjun langsung dalam membelanjakan bahan material tersebut. Supaya, tahu harga yang pasti serta tidak terjadi kecurangan.

Baca Juga 5 Poin Biaya Bangun Rumah Minimalis Ini Bisa Jadi Gambaran Untuk Mendirikan Rumah

4. Hitung Biaya Pekerja

Selain material, biaya atau ongkos pekerja menjadi salah satu biaya yang harus diperhitungkan pula. Karena, biasanya ongkos pekerja lebih mahal daripada biaya untuk membeli material.

Pasalnya, membangun rumah tidak bisa dalam satu atau dua hari kerja saja. Melainkan, butuh waktu berbulan-bulan dan pastinya membutuhkan banyak biaya.

Biasanya, untuk tenaga profesional bisa dibayar per hari kerja dengan ongkos bisa mencapai 100 ribu rupiah. Namun, jika ingin lebih irit bisa menggunakan jasa borongan yang ongkosnya bisa lebih diperhitungkan.

Tetapi, yang pasti carilah pekerja yang sudah professional, agar tidak terjadi biaya yang membengkak.

5. Hitung Dana Darurat

Jika ingin membangun rumah juga sebaiknya mempersiapkan dana darurat. Untuk dana darurat ini digunakan apabila memang sedang dalam keadaan tertentu saja.

Misal, sudah kehabisan bahan material namun pekerjaan belum selesai. Pemilik rumah dapat menggunakan dana ini. Karena, untuk membangun rumah biasanya akan terjadi melebarnya biaya meskipun cuman sedikit.

Masing-masing bangunan mempunyai anggaran sendiri, tergantung dari budget serta model rumah yang diinginkan. Namun, yang pasti semuanya harus direncanakan sebelum memulai membangun rumah impian.

itulah pembahasan mengenai biaya bangun rumah sendiri alias mandiri, kami berkomitmen untuk menjadi mitra terbaik bagi Anda, termasuk menawarkan Anda harga terbaik dan paling masuk akal. Bapak/Ibu dapat