surat perjanjian sewa rumah dan contohnya

Home » Tips » Surat Perjanjian Sewa Rumah yang Sederhana dan Contohnya

Surat Perjanjian Sewa Rumah yang Sederhana dan Contohnya

Seringkali kita mendapatkan informasi surat perjanjian sewa rumah yang kurang tepat, maka daripada itu surat perjanjian ( MOU ) antar pemilik rumah dengan penyewa sebenarnya sangat penting, meski banyak orang yang tidak terlalu memikirkannya. Bahkan, jika suatu saat ada kasus sewa, surat ini akan sangat membantu dalam menyelesaikan masalah.

Apa itu Surat perjanjian sewa rumah

Mari kita lihat surat pertama perjanjian tuan tanah, yaitu surat perjanjian berdasarkan kesepakatan antara tuan tanah dan penyewa rumah. Oleh karena itu, setiap ketentuan harus dinyatakan dengan jelas dan diketahui bersama, dan jangan lupa untuk menghadirkan saksi-saksi untuk perjanjian ini.

Ada banyak hal yang perlu diperhatikan dalam perjanjian sewa menyewa, antara lain:

1. Identitas harus jelas dan lengkap Informasi identitas penyewa harus lengkap. Identitas ini berupa kartu identitas, kartu keluarga dan foto. informasi pribadi dalam surat kontrak.

2. Baik Kutipan maupun tulisan harus jelas menjelaskan pasal-pasal agar perjanjian tersebut dapat dipahami secara rinci dan rinci. Alangkah baiknya jika tepat sasaran dan tidak generik.

3. Memberikan sanksi Sanski dapat ditulis secara individual dalam surat kontrak. Denda dapat dinyatakan jika penyewa terlambat membayar, dan berapa tenggang waktu untuk membayar denda dan jangka waktu pembayaran. 4. Pastikan kontrak memakai materai ( kekuatan hukum ) berfungsi untuk lebih menegaskan bahwa perjanjian ini memiliki nilai hukum sehingga tidak disalahgunakan dan diperlakukan sewenang-wenang.

Begitu juga dengan surat kontrak lainnya pada saat membuat perjanjian sewa rumah, ingat saja untuk mengubah bagian surat tersebut. Kesalahan berikut harus dihindari saat menyewa rumah:

1. Kesalahan dalam Mengutip Pastikan nama yang disebutkan adalah nama asli berdasarkan identitas diri yang berlaku (misalnya KTP atau akta kelahiran).

2. Jangka waktu sewa Jangka waktu sewa harus dinyatakan dalam surat kontrak, beberapa penyewa terkadang lupa membuat surat baru saat menambahkan rumah untuk disewa. Jadi pastikan masa sewa berakhir.

3. Kecualikan Sanski Sanksi seringkali sangat penting dalam surat persetujuan. Hal ini untuk mengurangi terjadinya penelantaran dalam proses penyewaan rumah. Di bawah ini adalah contoh surat menyurat sederhana yang dapat dijadikan acuan dalam membuat sewa rumah ;

Contoh Surat Perjanjian Sewa Rumah

Silahkan anda copy paste tulisan dibawah ini lalu, taruh di microsoft word, setelah itu simpan dalam bentuk dokumen .doc maupun pdf.

SURAT SEWA MENYEWA RUMAH

Yang bertanda tangan di bawah ini sebagai pihak pertama atau pemilik rumah:

Nama Lengkap : …………
Nomer KTP : …………
Alamat :……
Pekerjaan :………
No Hp / Telepon : …………

Selanjutnya disebut sebagai pihak kedua atau penyewa rumah :

Nama Lengkap : ……………
Nomer KTP : ………
Alamat : …………
Pekerjaan : …………
No. Hp / Telpon : ………

Surat perjanjian ini dibuat dengan ketentuan yang diatur dalam 10 (sepuluh) pasal berikut ini:

Pasal. 1

Rumah dengan alamat ………. milik Pihak pertama, disewakan kepada pihak kedua terhitung mulai tanggal …….. sampai dengan …….. Pihak kedua telah membayar 70% kepada pihak pertama sebesar : Rp. …… ( ….. Rupiah ) untuk masa sewa 3 ( Tiga Tahun).

Pasal. 2

Pihak kedua berkewajiban untuk memelihara bangunan sebaik-baiknya, segala kerusakan yang timbul selama perjanjian ini, menjadi kewajiban pihak kedua untuk segala perbaikannya, menggantinya dengan biaya sepenuhnya tanggung jawab pihak kedua.

Pasal. 3

Segala bentuk kewajiban yang harus dipenuhi terhadap rumah tersebut, menjadi tugas dan kewajiban pihak kedua, seperti kewajiban membayar listrik, keamanan, kebersihan dan yang lain-lain selama masa sewa berlaku.

Pasal. 4

Apabila kewajiban diatas yang dimaksud dalam pasal. 3 dilalaikan oleh pihak kedua, berakibat adanya sanksi atas fasilitas yang ada, maka pihak kedua harus menyelesaikan sampai pulih seperti keadaan sebelum disewakan paling lambat 30 hari sebelum sewa berakhir.

Pasal. 5

Khusus untuk pembayaran listrik, pihak kedua akan tetap membayar rekening listrik satu bulan terakhir dan rekening listrik akan diserahkan kepada pihak pertama setelah lunas dibayar sebagai arsip.

Pasal. 6

Pihak kedua bersedia untuk tidak melakukan perubahan berupa penambahan atau pengurangan pada bangunan atau memindah sewakan kepada pihak lain, kecuali jika sudah ada izin tertulis dari pihak pertama.

Pasal. 7

Pihak kedua bersedia menggunakan rumah tersebut sebagaimana mestinya sebagai tempat tinggal dan tidak melakukan kegiatan / aktifitas yang bertentangan dengan Undang–undang/ Ketentuan-ketentuan Hukum Negara / Hukum Agama yang berlaku selama tinggal dirumah tersebut.

Pasal. 8

Pihak kedua berkewajiban untuk menyerahkan rumah beserta isinya kepada pihak pertama dalam keadaan kosong dari seluruh penghuninya, terawat, dan bersih apabila masa sewa telah berakhir.

Pasal. 9

Untuk perpanjangan sewa, pihak kedua harus memberitahukan kepada pihak pertama satu bulan sebelum masa berlakunya habis dan akan dibuatkan perjanjian baru sebagai pengganti perjanjian ini.

Pasal. 10

Pihak kedua harus memberitahukan maksimal 2 minggu sebelumnya kepada pihak pertama untuk perihal pemberhentian sewa sebelum masa sewa berakhir. Dalam pemutusan sewa sebelum habis masa berlakunya sesuai dalam Pasal. 1 (Satu) maka pihak pertama tidak mengembalikan sisa uang sewa, dan pihak kedua tidak menuntut pihak pertama.

Penutup

Demikianlah surat perjanjian kontrak atas rumah milik Bapak (……. isikan nama pemilik rumah ), yang ditulis dengan sebenarnya tanpa paksaan dari pihak manapun.

Dibuat di : …………
Tanggal : …………

Pihak Pertama Pihak Kedua

(………………..) (………………..)

Saksi – saksi

(………………..)

Gambar Surat Perjanjian Sewa Rumah

itulah penggunaaan surat perjanjian sewa rumah berikut juga contoh yang terlampir, dengan adanya surat perjanjian ini kedua belah pihak akan saling di untungkan, dan memberikan rasa aman dan nyaman bersama. semoga artikel ini bermanfaat.

Bagikan artikel ini