7 Perbedaan Granit Dan Keramik Sebagai Pilihan Untuk Lantai Rumah
Terdapat dua pilihan favorit lantai atau ubin rumahan, yakni granit dan keramik. Akan tetapi, ada perbedaan granit dan keramik yang harus diketahui bagi orang yang ingin membangun rumah. Alasannya tidak lain karena lantai termasuk bagian penting yang harus diperhatikan dalam sebuah rumah.
Lantai menjadi dasar pijakan sekaligus jadi bagian dari estetika rumah. Oleh karena itu, pemilik atau pembangun rumah juga harus mengetahui perbedaan dari kedua jenis lantai tersebut sebelum memilih salah satunya. Pahami tujuh perbedaan tersebut berikut ini:
7 Perbedaan Perbedaan Granit Dan Keramik
1. Bahan Penyusun
Meski terlihat mirip, granit dan keramik memiliki bahan penyusun yang berbeda. Keramik berasal dari tanah liat yang telah diproses. Tidak jarang material dari jenis lantai tersebut diubah dengan campuran air, tanah kuarsa, mineral feldspar, serta kaolin.
Sedangkan granit disusun dari batuan alam yang memiliki nama serupa. Batu granit terbentuk dari magma yang telah lama membeku. Hal ini menjadikan lantai granit sebagai salah satu bahan bangunan paling tua di dunia.
2. Cara Pembuatan
Untuk pembuatan keramik, tanah liat atau bahan-bahan yang menjadi dasar pembuatannya akan melalui proses pembakaran. Proses ini dilakukan sekali lagi ketika lantai sudah diberi motif di permukaannya. Keramik yang melalui proses pembakaran lebih banyak, kualitasnya dinilai semakin tinggi.
Di samping itu, lantai granit juga melalui tahap pembakaran disertai dengan penekanan hingga membentuk lembaran. Melalui tahap tersebut, lantai akan menjadi tahan gores, anti-slip, dan tidak mudah kotor.
3. Ketahanan
Kedua lantai ini memiliki daya tahan yang berbeda. Lantai keramik dapat bertahan hingga lebih dari 20 tahun jika mendapat perawatan yang baik. Daya tahan ini tentunya disesuaikan pula dengan kualitas keramik.