jasa konstruksi dan jenis pekerjaan

Jasa Konstruksi: Peraturan UU Konstruksi dan Jenis Pekerjaan

Menurut Undang-Undang sendiri, jasa konstruksi adalah penyedia layanan jasa konsultasi perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan dalam pekerjaan konstruksi. Seluruh proses pengerjaannya telah diatur oleh UU No. 18 Tahun 1999 mengenai konstruksi termasuk jenis-jenisnya.

Mengenal Jasa Konstruksi

jasa konstruksi dan jenis pekerjaan

Jasa konstruksi bangunan adalah jenis usaha atau kegiatan yang sangat diperlukan untuk menunjang pembangunan sarana dan prasarana baik pemerintah maupun swasta. Pasalnya seluruh proyek pekerjaan ini juga bertujuan guna memenuhi kebutuhan fasilitas dan aktivitas ekonomi dan sosial.

Umumnya, usaha jasa konstruksi akan banyak berhubungan dengan pembangunan perumahan dan gedung, fasilitas minyak dan gas, pabrik dan gudang hingga beberapa infrastruktur penunjang. Contohnya yakni jembatan, jalan raya, jalan tol, pelabuhan, rel kereta api, bandar udara dan lainnya.

Pelaksanaan kegiatan konstruksi kini berperan sebagai komponen utama penyediaan dan juga pengembangan infrastruktur. Cakupannya pun cukup luas mulai dari komunikasi, transportasi, informasi, energi dan listrik, pemukiman dan perumahan, air dan lain sebagainya.

Pengertian Jasa Konstruksi

Selama proses pembangunan, baik untuk perkantoran, gedung, perumahan sampai fasilitas umum, tentu memerlukan jasa konstruksi. Mereka memiliki tanggung jawab penuh untuk mewujudkan bangunan sesuai dengan keinginan dan selera masing-masing kliennya.

Peraturan jasa konstruksi adalah Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1989 yang mengatur mengenai Jasa Konstruksi dan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi. Selain itu juga ada Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1992 mengenai Perumahan dan Pemukiman.

Dalam Undang-Undang Jasa Konstruksi UUJK menjelaskan bahwa servis untuk bangunan maupun konstruksi merupakan kegiatan membangun sarana dan prasarana. Pengerjaan ini meliputi pembangunan gedung, instalasi elektrikal dan mekanikal dan juga pembangunan prasarana sipil.

Baca juga Kontraktor: Definisi, Tugas dan Perusahaan Kontraktor

Jenis-Jenis Jasa Konstruksi

Ada beberapa jenis jasa konstruksi yang perlu Anda tahu. Pembagian ini berdasarkan UU Nomor 18 Tahun 1999. Selain itu, dalam satu kali proyek juga akan melibatkan banyak pekerjaan guna mewujudkan suatu bangunan dari arsitektural, elektrikal sampai tata lingkungan.

  • Jasa Konsultasi Konstruksi

Menurut UU jasa konstruksi, jenis kegiatan satu ini akan memberikan pelayanan berupa perencanaan, pengawasan hingga manajemen konstruksi yang dilakukan oleh seseorang hingga badan usaha. Nantinya peran mereka akan menjadi seorang konsultan dengan beberapa klasifikasi bidang usaha.

Klasifikasi umum dari jasa konsultasi konstruksi yakni meliputi rekayasa, arsitektur, rekayaasa terpadu hingga perencanaan wilayah dan arsitektur lanskap. Sementara untuk beberap ajenis lebih spesialis yaitu mencakup pengujian dan analisis teknik serta konsultasi ilmiah dan teknis.

  • Pekerjaan Konstruksi

Jenis kegiatan satu ini akan memberikan layanan untuk proses pengerjaan proyek pembangunan, pemeliharaan, perbaikan dan juga renovasi. Sebagai kontraktor, mereka memiliki beberapa klasifikasi bidang usaha sama seperti jasa konsultasi di atas.

Pekerjaan konstruksi umum meliputi dua lingkup yakni bangunan sipil dan gedung. Sementara untuk spesialisnya mencakup beberapa spesialisasi antara lain penyelesaian bangunan, instalasi, penyewaan alat, konstruksi pra pabrikasi dan khusus serta persiapan.

  • Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi

Jenis kegiatan usaha satu ini akan memberikan layanan jasa konstruksi secara terintegrasi atau EPC. EPC sendiri adalah singkatan dari engineering, procurement dan construction. Ketiganya merupakan gabungan dari pelaksana pekerja dan jaa konsultasi dengan lingkupan skala lebih besar.

Pekerjaan konstruksi terintegrasi umumnya terdiri dari bangunan sipil dan gedung. Umumnya ditujukan untuk skala yang lebih besar sehingga mampu menampung orang dalam jumlah banyak. Maka dari itu, dalam pemilihan jasanya harus benar-benar tepat agar dapat bertahan selama waktu lama.

Jenis Bidang Jasa Konstruksi

Menurut Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999, ada beberapa kategori dalam pengelompokan bidang jasa konstruksi. Mereka pun memiliki spesifikasi untuk menjalankan tugasnya masing-masing karena mempunyai keahlian yang berbeda. Berikut diantaranya:

  • Perencana Konstruksi

Tugas utama dari perencana konstruksi adalah untuk memberikan layanan perencanaan dalam pengerjaan konstruksi. Hal ini mulai dari studi pengembangan hingga ke penyusunan dokumen kontrak pada saat kerja konstruksi. Para pelaksananya memiliki sebutan sebagai Konsultan Perencana.

Seseorang maupun badan usaha yang memiliki tugas sebagai konsultan konstruksi umumnya akan terlibat dalam suatu pekerjaan pengkajian, perencanaan, studi kelayakan, engineering desin hingga ke pengawasan. Jadi cakupannya pun lumayan banyak perlu Anda tahu.

  • Pelaksana Konstruksi

Sebutan lain dari pelaksana konstruksi adalah kontraktor. Tugas mereka banyak berhubungan dengan pelayanan dalam pengerjaan proyek. Sama seperti sebelumnya, ada beberapa cakupan pekerjaan akan menjadi tugas mereka masing-masing karena sesuai dengan spesifikasinya.

Beberapa tugas yang berhubungan dengan pengerjaan proyek adalah pekerjaan persiapan lahan, pengoperasian, pembangunan, pemeliharaan dan perbaikan, pembangunan kembali atau renovasi, pembongkaran, penyewaan alat berat untuk kontruksi serta pekerjaan instalasi pemasangan.

  • Pengawasan Konstruksi

Tugas utama dari pengawas konstruksi adalah memberikan layanan jasa pengawasan baik sebagian atau secara keseluruhan pekerjaan untuk pelaksanaan selama konstruksi berlangsung. Hal ini mulai dari penyiapan lapangan hingga ke penyerahan akhir konstruksi.

Selama penyiapan lapangan sampai ke penyerahan akhir memang memerlukan banyak persiapan khususnya untuk alat-alat berat konstruksi. Maka dari itu, dalam proses pengerjaannya memerlukan tugas pengawasan demi memastikan bahwa keseluruhan tahapan telah berjalan dengan lancar.

Syarat Berdirinya Penyedia Jasa Konstruksi untuk Pendirian Usaha

Contoh jasa konstruksi yang berdiri di Indonesia memang sangatlah banyak. Hal ini mengharuskan Anda untuk lebih berhati-hati dalam memilihnya. Dengan begitu, ada beberapa syarat berikut ini dapat menjadi petunjukn jika penyedia layanan konstruksi tersebut sudah benar-benar legal dan aman.

  • Mempunyai Tanda Daftar Perusahaan

Dalam UU Nomor 2 Tahun 2017, setiap usaha orang perseorangan yang akan memberi layanan jasa konstruksi harus mempunyai tanda daftar usaha jasa perseorangan. Hal ini pun jug aberlaku pada setiap badan usaha ketika mereka hendak menyediakan layanan jasa konstruksi.

Tanda Daftar Usaha Perseorangan ini diberikan oleh pemerintah tingkat daerah Kabupaten/ Kota pada pemilik usaha perseorangan yang  bertempat tinggal di wilayahnya. Kewenangan ini pun juga sama pada izin usaha yang berlaku baik bagi Badan Hukum maupun Badan Usaha.

  • Wajib Memiliki Beberapa Sertifikasi

Mengingat bahwa pengerjaan proyek pembangunan sangat berdampak pada fasilitas banyak orang, maka dalam pemilihan jasa konstruksi pun tidak boleh sembarangan. Untuk itu, mereka harus memiliki beberapa sertifikasi terlebih dahulu sebagai salah satu syarat legalitasnya.

Misalnya adalah Sertifikasi Keahlian Kerja yang menunjukkan bukti dan kemampuan profesi di bidang konstruksi. Berikutnya ada juga Sertifikasi Badan Usaha atau SBU, merupakan pengakuan sebuah jasa pelayanan konstruksi dimana harus mengajukan permohonan pada Menteri Sertifikasi terlebih dahulu.

  • Mempunyai ISO

Meskipun syarat ini tidak bersifat wajib, namun alangkah lebih baiknya setiap badan usaha konstruksi haru memiliki ISO. ISO sendiri merupakan The International Organization for Standardization. Sertifikasi ini berguna untuk memberikan fasilitas perusahaan jasa konstruksi di tingkat internasional.

ISO sendiri juga menjadi standar bagi setiap perusahaan agar mereka bisa memiliki nilai lebih untuk memenangkan tender proyek tertentu. Beberapa contohnya seperti ISO 14001 mengenai Sistem Manajemen Lingkungan dan juga ISO 9001 tentang Sistem Manajemen Mutu.

  • Menyerahkan Semua Registrasi Pengalaman

Setiap badan usaha di bidang jasa konstruksi khususnya kualifikasi menengah dan besar memang harus melakukan registrasi pengalaman terlebih dahulu kepada menteri. Hal ini bisa mereka buktikan melalui tanda daftar pengalaman.

Setidaknya tanda daftar pengalaman wajib memuat lima aspek yakni pengguna jasa, nama paket pekerjaan, tahun pelaksanaan pekerjaan, kinerja penyedia jasa hingga nilai pekerjaan. Pengalaman ini perlu mereka daftarkan pada tanda pengalaman sebagai bentuk penyelenggaraan servis konstruksi.

Spesialisasi Bidang Jasa Konstruksi

Ada beberapa spesialisasi bidang jasa konstruksi menurut pajak yang terdaftar sesuai dengan keahlian dan spesifikasi masing-masing. Hal ini juga berhubungan pada setiap pertimbangan klien pada saat hendak melakukan pemesanan jasa dan layanan. Berikut ini diantaranya:

  • Pekerjaan Sipil

Pekerjaan sipil memiliki fokus yang lebih pada pekerjaan kontraktor fasilitas umum seperti pembangunan jalan tol, jalan raya, stasiun kereta, jembatan hingga terowongan bawah tanah. Seluruh pengerjaan umumnya  berfokus pada kepentingan fasilitas umum.

Pekerjaan sipil pun termasuk ke dalam pengendalian bajir dan saluran perairan, pengairan dan prasarana sumber daya air, jaringan, geoteknik, struktur bangunan gedung sampai ke konstruksi pabrik dan pertambangan.

  • Arsitektural

Kontraktor di bidang arsitektural sebenarnya hampir sama dengan arsitektur. Namun perbedaannya tidak hanya merancang, namun kontraktor juga terlibat dalam pembangunan sampai ke perawatan bangunan tersebut.

Beberapa bidang di jasa konstruksu arsitektural meliputi bangunan, lansekap dan perawatannya hingga dalam ruangan atau interior. Jasa konstruksi BPJS ketenagakerjaan pun menjadi salah satunya karena sama-sama memerlukan tata cara dan perhitungan pembangunan yang tepat.

  • Tata Lingkungan

Kontraktor di bidang tata lingkungan mempunyai peran penting dalam hal pengolahan limbah, kelestarian alam, pengaturan kualitas udara sampai ke penghijauan. Dari beberapa contoh tersebut Anda bisa menyimpulkan bahwa tugasnya memang sangat bergantung dengan lingkungan.

Kontraktor yang berfokus pada tata lingkungan wajib untuk memahami tata perkotaan atau biasa disebut dengan planologi, analisa dampak lingkungan, teknik lingkungan dan tata letak lainnya. Hal ini bertujuan agar dalam perencanaanya juga tetap memperhatikan dua faktor penting tersebut.

  • Elektrikal

Berikutnya ada juga bidang elektrikal yang memiliki fokus lebih pada perangan dan instalasi jaringan listrik. Sesuai namanya, kontraktor pada spesifikasi kali ini memang lebih banyak berhubungan dengan listrik. Beberapa contoh lainnya adalah daya listrik cadangan, penangkal perit sampai lingkup kerja.

Fokus konstruksi di bidang elektrikal memang berhubungan dengan jaringan transmisi dan distribusi, kelistrikan, sinyal, telekomunikasi dan juga navigasi. Untuk itu, seluruh pengerjaan harus dilakukan oleh tim ahli dan profesional.

  • Mekanikal

Pemasangan tata udara dalam hal ini berhubungan dengan air conditioner pada gedung besar yang umumnya memerlukan tenaga berjumlah banyak untuk memasangnya. Konstruksi mekanikal banyak bertanggung jawab terhadap hal ini.

Tidak hanya itu, konstruksi di bidang mekanikal pun juga memiliki tanggung jawab atas instalasi industri, geotermal, gas, minyak, isolasi termal, suara, eskalator dan lift, perpipaan termasuk juga perawatannya.

jasa konstruksi nyatanya memiliki beberapa bidang dan jenis sesuai dengan spesifikasinya. Maka dari itu, setiap klien harus mengetahuinya lebih dalam agar tidak salah dalam memilih kontraktor. Ada banyak hal perlu diperhatikan terutama jika memerlukan jasa perencanaan dan pembangunan.

Bikin Rumah

Halo, Saya adalah penulis artikel dengan judul Jasa Konstruksi: Peraturan UU Konstruksi dan Jenis Pekerjaan yang dipublish pada July 25, 2022 di website BikinRumah.co.id

Leave a Comment